Hoho, saya baru inget lagi kalo punya blog traveling ini. Yah, daripada ngga keurus mending telat tapi tetep nulis kan? :D
Nah, kali ini yang berkecamuk di pikiran saya adalah kapan saya nulis tentang traveling gila ke Jogja, September 2013 lalu. Traveling gila, karena berangkat sampai pulang sendirian. Benar-benar sendiri, cuma satu orang. Dan itu asyik guys! :))
Ide buat traveling dimulai sejak kebiasaan
joyride kereta api mulai muncul. Entah kenapa kemudian muncul ide gila itu. Traveling sendirian, dengan tanggal yang bisa dibilang dadakan, dan budget yang pas-pasan. Satu teman di Jogja sudah confirm mau jadi guide pula...
So? Tercopy sekaliiiii. Faktor pendukungnya banyak, mulai liburan yang kayak gak ada habisnya, sampai mulai bosan dengan interface game, akhirnya berangkatlah saya ke Jogja setelah sebelumnya pesan tiket Sancaka 73. Dan lagi-lagi beruntung dapat tiket murah, kereta bisnis seharga 110 ribu.
Jam 7 tepat, saya sudah ada di Stasiun Gubeng, tempat KA 73 berangkat. Karena juga nggak biasanya sepagi ini bangun, saya masih agak pillow-lag (kalo yang ini temennya jetlag). Sekaleng kopi dari minimarket mulai cukup bikin melek, sambil menunggu KA 73 datang, sekaligus sambil iseng potret-potret di stasiun.
|
Penumpang KA 73 menunggu datang kereta yang diberangkatkan dari Surabaya Kota |
Dan beberapa saat kemudian, KA 73 datang dari arah utara. Diawali dengan lokomotif CC 2039802 milik Dipo YK, inilah KA yang akan saya naiki.
|
CC 2039802 feat KA Sancaka Pagi 73 SGU-YK |
Para penumpang yang dari tadi nunggu (malah ada yang menunggu sejak KA Mutiara Timur 78 dari Denpasar datang) mulai naik satu per satu. Saya sih nyantai aja, karena sudah terbiasa naik kereta. Dan waktu saya naik kereta dan mulai mencocokkan nomor kursi yang saya punya ternyata.....
Voila! Kursi tempat duduk saya sudah
didiami diduduki wanita muda cantik berkerudung. Jaga imej dulu, saya cari tempat duduk lain yang masih kosong. Kereta mulai berangkat, perlahan-lahan tulisan Surabaya Gubeng berjalan ke arah belakang kereta. Maaf gak ada foto cewenya ya, walaupun itu juga masuk POI di tulisan ini, tapi maklum lah ya :)))))
Kereta mulai ramai ketika berhenti di Mojokerto, kemudian bertambah ramai setelah berhenti normal di Jombang dan Nganjuk. Namun, di sini saya dapat lucky lagi. Ternyata sejak tadi KA 73 selalu tepat waktu berhenti di stasiun tujuan. Bahkan waktu berhenti di Jombang KA 73 lebih cepat 8 menit dari jadwal awal. Dari sini pikiran melayang, kayaknya kereta ini bakal lebih cepat dari jadwal *grin*
|
KA 73 berhenti normal di Jombang, dari jalur sebelah selatan (kanan foto) berhenti KA Dhoho 355 tujuan Kediri |
Yak, dan benar saja. Sejak sampai Madiun, KA 73 sudah melampaui waktu tempuh normal. Kalo dikira-kira, top speed KA 73 yang saya naiki ini ada di petak Nganjuk-Madiun. Bisa lebih dari 100 km/jam kecepatannya. Tapi kemujuran demi kemujuran saya kayaknya nggak seberapa awet. Mata yang sudah ngantuk tak bisa tidur karena banyak anak kecil yang main-main di dalam kereta. Yah, biar ajalah, itung-itung pahala, hehe...
Setelah 4,5 jam perjalanan, toh akhirnya KA 73 sampai Stasiun Yogyakarta dengan selamat, dan dengan waktu lebih cepat 26 menit dari jadwal awal yang seharusnya sampai jam 12:52. But, i'm feeling lucky! With paid only 110K, my train can ran faster than its schedule. Mana dapet pin BBM cewe berkerudung yang duduk di sebelah pula (kalo yang ini konsumsi pribadi vroohhh)...
(Bersambung)