Sebenarnya saya masih ingin eksplor sisi lain di Jogja lebih jauh lagi. Ah, tapi sayang, kereta saya berangkat siang hari. Jadilah saya hari itu dengan berat hati meninggalkan kota yang sebenernya saya sendiri pun mulai kerasan di sini.
Setelah checkout dari hotel tempat saya menginap, pagi itu berangkatlah saya ke Stasiun Yogyakarta untuk bersiap balik ke Surabaya. Berbekal oleh-oleh materi tulisan, foto, dan tentu saja makanan dan beberapa pernak-pernik dari Jogja, saya mengakhiri liburan saya yang unik ini. Ke Jogja, sendirian. Benar-benar sendiri, dan beruntung pula!
![]() |
Keramahan mentari Stasiun Yogyakarta pagi itu... |
Dasar iseng, sambil menunggu kereta datang saya masih asyik memotret sambil tangan mencomot camilan. Bahkan di tempat executive lounge di stasiun pun, saya masih merasa nyaman sambil berat meninggalkan Jogja. Entah kenapa sisi magisnya bermain sangat kental di sini...
Loko langsir Stasiun Yogyakarta, deket Balai Yasa, sih.. Makanya putih bersih :D |
![]() |
Kosong di tengah keramaian stasiun... |
Beberapa saat kemudian, kereta yang akan saya tumpangi datang. Saya datar saja melangkah menuju seat tempat duduk saya. Setelah menunggu beberapa menit, petugas stasiun membunyikan peluit dan masinis membunyikan klakson lokomotif. Perlahan bangunan stasiun bergerak menjauhi saya. Malioboro tempat saya bermain malam itupun juga bergerak, perlahan terus mengecil, mengecil, dan tertutup oleh tulisan Yogyakarta. Selamat tinggal Jogja, selamat tinggal istimewanya.. Ah, suatu saat saya akan kesini lagi!
No comments:
Post a Comment